Minggu, 25 Maret 2012

Dia

Dia selalu jadi orang yang periang. Di rumah, di sekolah saat-saat masa remaja dulu, di kampus, dimana-mana...dia selalu membawa keriangan tersendiri. Berbicara dengannya selalu menarik, ada saja  yang jadi bahan obrolan. Dia akan mengajakmu tertawa, antusias mendengar celotehnya. Entahlah, seperti tak habis-habis gelak tawanya untuk dibagi bersama orang-orang yang ditemuinya. Dia selalu bersemangat. Dan akan lebih bersemangat saat melakukan hal-hal yang menjadi perhatiannya. Meskipun dia sangat sering berganti-ganti minat. Atau, yaaa...dia memang suka mencoba berbagai hal baru. Stop! Jangan bilang dia hangat-hangat tai ayam. Okelah, mungkin dia akan meninggalkan sesuatu saat dia sudah merasa jenuh, tapi paling tidak dia sudah mau mencoba melakukan sesuatu yang baru daripada tidak melakukan apa-apa. Dia bilang, setidaknya pengetahuannya sedikit bertambah. Lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali bukan?

Dia sangat supel. Bahkan orang asing sekalipun, hanya butuh waktu kurang dari setengah jam dia sudah bisa mengobrol akrab dengannya. Menanyakan asal usul, lalu dengan gaya bicaranya yang sok tau dia akan terus mengobrol seolah-olah berbincang dengan teman lama.

Dia tidak berpikir dua kali kalo kau mengajaknya makan. Kecuali kalau dia sedang sakit, termasuk sakit hati tentunya. Jangan percaya kalau dia bilang nggak punya duit, ajak saja beli eskrim atau cake, dia pasti dengan senang hati mengeluarkan uang terakhirnya.

Dia sangat ceria. Dan sangat ringan hati. Terlalu ringan hati sampai suatu hari kau akan menganggapnya bodoh karena menrutmu dia terlalu mudah dimanfaatkan. Padahal mungkin kau juga pernah memanfaatkan keringan-hati-an-nya ini. Tapi ak bisa menjamin, bahkan dia tidak sadar jika sedang dimanfaatkan. Yang ada di benaknya hanya ingin membantu teman dan membuat orang lain senang. Ya, kadang dia lupa kalo dia harus menyenangkan hatinya sendiri.

Dia makhluk labil. Dibalik gaya bicaranya yang santai dan sok tau, dia orang yang pemikir. Dia bisa menjadi makhluk paling galau sedunia saat kau ajak bicara tentang mimpi, harapan, dan cita-cita. Dia memikirkan semua hal tentang dirinya di masa depan. Bagaimana kelanjutan studinya, kisah cintanya, kehidupan anak-anaknya kelak, sampai keinginan-keinginan lucu seperti anak sapi, rumah pohon, dan sekolah anak berkebutuhan khusus. Ya, kau boleh menertawakan semua isi kepalanya. Tapi kau tak akan pernah bisa menghalanginya menyimpan semua keinginan-keinginan itu dalam benaknya.

Dia sangat mudah menangis. Ya, kau memang lebih sering melihat tawanya. Karena dia sangat lihai menyembunyikan isak tangisnya. Jangan sekalipun membuatnya merasa sedih, dia akan benar-benar menangis memikirkannya. Dia sering kesepian. Bahkan saat dia berada di tengah keramaian. Dunia tak selalu berjalan seperti keinginannya.

Dia yang periang, juga mudah menyerah. Kalau selama ini kau melihat dia selalu gigih meraih apa yang diinginkannya, itu karena bisikan hatinya selalu berkata,"Sedikit lagi sampai, jangan berhenti disini". Maka dengan sisa-sisa semangatnya dia akan terus berjalan.

Dia sangat suka hujan. Sampai pada suatu hari kau menertawakan pengakuannya kalau dia adalah peri hujan. Haha, she really wanna be a rain fairy after all. Hujan menyembunyikan air matanya, hujan juga selalu berhasil membawa keresahan hatinya pergi entah kemana. Hujan, dan secangkir kopi dengan mudah mendamaikan sebagian jiwanya.

Dia, dengan segala kekurangannya, akan selalu berusaha membahagiakanmu. Menjadikan hari-harimu, orang-orang di sekitarnya penuh tawa akan kehadirannya. Karena dia, dengan segala kesederhanaannya, hanya ingin menjadi berarti. Untukmu, untuk orang yang mengenalnya.

2 komentar: